Nama :
Rahmat Sutrisno
NIM : F21110330
Tugas : Teori Sastra
Pengertian formalisme
Secara
Etimologis formalisme berasal dari kata forma (latin), yang berarti bentuk atau
wujud. Dalam ilmu sastra, formalisme adalah teori yang digunakan untuk
menganalisa karya sastra yang mengutamakan bentuk dari karya sastra yang
meliputi tehnik pengucapan –meliputi ritma, rima, aquistik/bunyi, aliterasi,
asonansi dsb, kata-kata formal (formal words) dan bukan isi serta terbebas dari
unsur luar seperti sejarah, biografi, konteks budaya dsb sehingga sastra dapat
berdiri sendiri (otonom) sebagai sebuah ilmu dan terbebas dari pengaruh ilmu
lainnya. Teori formalis ini bertujuan untuk mengetahui keterpaduan unsur yang
terdapat dalam karya sastra tersebut sehingga dapat menjalin keutuhan bentuk
dan isi dengan cara meneliti unsur-unsur kesastraan, puitika, asosiasi,
oposisi, dsb.
Tokoh Teori Formalisme
Adapun
tokoh – tokoh formalisme, yaitu : .
Victor Sjklovski

Boris Eichenbaum
Boris
Eichenbaum memberi penegasan, kaum
formalis dipersatukan oleh adanya gagasan untuk membebaskan diksi puitik dari
kekangan intelektualisme dan moralisme yang diperjuangkan dan menjadi obsesi
kaum simbolis. Mereka berusaha untuk menyanggah prinsip-prinsip estetika
subjektif yang didukung kaum simbolis (yang bersandar pada teori-teorinya )
Boris Tomashevsky

Kesimpulan : Teori formalisme merupakan salah satu teori sasta yang ruang lingkupnya meliputi karya sastra itu sendiri serta unsur intrinsik yang membangunnya. Ruang lingkup tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan literature devices untuk mengetahui plot/alurnya. Dalam hal ini menganalisa komponen-komponen linguistik yang tersedia di dalam bahasa (fonetik, morfem, sintaksis, maupun semantik, begitu pun halnya dengan ritma, rima, matra, akustik/bunyi, aliterasi, asonansi, dsb.) sepanjang hal itu ada dalam karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan “artistik” yang merupakan sebuah cita rasa sebuah karya sastra.
Daftar
Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar